PSKGJ Pendidikan Guru Sekolah Dasar Adalah
PSKGJ pendidikan guru sekolah dasar adalah
Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru dalam Jabatan merupakan program yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) Sumatera Utara bekerja sama dengan Universitas Negeri Medan (Unimed) melalui Dinas Pendidikan Negeri Sumatera Utara. program yang diselenggarakan untuk. Seluruh Sumatera Utara.
PSKGJ digelar serentak di 30 kabupaten/kota di Sumut dan diikuti lebih dari 12.000 siswa. Perkuliahan diberikan di satuan-satuan pembelajaran masing-masing kabupaten dan kota agar siswa yang berprofesi sebagai guru tidak meninggalkan tugasnya sebagai guru di sekolah. Guru Unimed harus turun ke daerah untuk mengajar, mulai dari satuan pembelajaran Medan, Deriseldan, Humbahas dan Parta hingga Nias Selatan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada instruktur. Beberapa guru meninggal dalam kecelakaan mobil dalam perjalanan mereka ke misi di daerah tersebut.
PSKGJ pendidikan guru sekolah dasar merupakan program yang sangat mulia dan diselenggarakan untuk memenuhi kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Guru. Undang-undang tentang guru dan guru menyatakan bahwa guru harus memiliki latar belakang pendidikan, kemampuan, dan sertifikat pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air. Pendidikan diperoleh melalui Program Pendidikan Tinggi Fakultas (S1) atau Program Diploma Empat (DIV). Sedangkan kemampuan guru meliputi kemampuan pendidikan, kemampuan pribadi, kemampuan sosial, dan kemampuan profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Dalam website pskgj-unimed.ac.id disebutkan bahwa guru SD di kabupaten/kota Sumut menghadapi permasalahan yang dapat menghambat peningkatan mutu pendidikan. Kualifikasi, STM (SMK), SPG, D2, (2) Rendahnya persentase guru SD yang lulus portofolio terakreditasi, (3) PBM berupaya menyediakan bahan ajar guru tanpa meningkatkan minat belajar siswa (4) Salah kemampuan dan persepsi manfaat belajar, (5) Pola pemberdayaan guru tidak diarahkan pada visi dan misi sekolah dasar, (6) Kemampuan guru di bidang IT dan ICT Sangat tinggi dan rendah, (7) Rating guru masih tradisional, dan (8) proses belajar mengajar di SD belum menerapkan paradigma pembelajaran baru berbasis model terpadu tematik, (9). ) Kondisi penelitian terapan dengan kemampuan guru rendah, (10) Rendahnya komitmen pendidikan dasar pusat dan pemerintah daerah dalam mencapai visi dan misi, (11) Belum ada sistem informasi manajemen dalam pemberian beasiswa.
Semua masalah ini diselesaikan melalui kerja sama antara pemerintah daerah dan Unimed. Sebagai LPTK yang telah memperluas misinya untuk mengelola program penelitian non kependidikan dengan tetap mengedepankan misinya sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan, Unimed bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara bekerjasama dengan Program Sarjana Pendidikan Guru Jabatan (PSKGJ). ). Terorganisir. Untuk memenuhi kriteria kualifikasi guru sekolah dasar di Sumatera Utara, kami telah menciptakan tenaga kependidikan profesional sekolah dasar untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan, UU Unimed No. 2003 20, UU No. 2005 14 dan nomor PP. 2005 19.
Kuliah PSKGJ
Pasal 82 UU Guru/Dosen mengatur bahwa guru yang tidak berlatar belakang akademik/kualifikasi pendidik harus memperoleh kualifikasi akademik/kualifikasi pendidik dalam jangka waktu 10 tahun sejak diundangkannya undang-undang ini.
Pemerintah dan pemerintah daerah harus menyediakan anggaran untuk meningkatkan latar belakang pendidikan dan kualifikasi mengajar guru pada jabatan yang diangkat oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Oleh karena itu, pada tahun 2015 semua guru di semua jenjang harus memiliki kualifikasi pendidikan minimal Diploma IV (D IV) atau Sarjana (S1). Untuk mencapai kualifikasi pendidikan tersebut, pemerintah daerah menyelenggarakan PSKGJ khusus untuk guru sekolah dasar di seluruh Sumatera Utara.
PSKGJ telah beroperasi sejak tahun 2008 dan masih memiliki kualifikasi pendidikan sarjana baik guru negeri maupun swasta serta guru honorer baik di sekolah negeri maupun swasta, baik sekolah negeri maupun swasta. tidak mendapatkannya. Beasiswa diberikan untuk memotivasi para guru untuk kembali bersekolah, karena tidak semua guru SD, terutama guru swasta dan guru honorer, memiliki kemampuan finansial untuk melanjutkan pendidikan sarjana.
PSKGJ juga diharapkan dapat mencegah guru untuk segera memperoleh gelar sarjana dari universitas yang tidak diketahui statusnya. Diduga banyak dosen yang melakukan perbuatan tercela dengan “membeli” gelar sarjana hanya untuk memenuhi persyaratan latar belakang akademik yang ditetapkan undang-undang setelah berlakunya UU Guru/Dosen. Praktik-praktik tersebut jelas melanggar semangat peningkatan kualifikasi pendidikan dan kemampuan guru yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Sistem perkuliahan PSKGJ sangat mudah beradaptasi karena fleksibilitas dan kenyamanan guru menghadiri perkuliahan. Mahasiswa yang berprofesi sebagai guru tidak harus ke Unimed di Medan, karena perkuliahan diberikan serentak di seluruh provinsi/kota di Sumut. Bahkan, para guru dan profesor Unimed-lah yang “menurun” di daerah tersebut. Perkuliahan diadakan setiap hari Jumat dan Sabtu dari siang hingga malam dan pada hari Minggu dari pagi hingga malam agar tidak mengganggu jam pelajaran guru.
Sebagai mahasiswa PSKGJ, penulis mendapat banyak manfaat dari program ini. Pemikiran pendidikan, pengetahuan pendidikan, pengetahuan, wawasan, kemampuan, dan keterampilan berkembang pesat. Para pengajar memberikan perkuliahan dengan sangat baik, disiplin dan profesional, tidak kalah dengan perkuliahan reguler di kampus Unimed Medan.
Oleh karena itu, berbeda dengan “perguruan tinggi” lain yang status dan akreditasinya tidak jelas, yang selama ini menjadi tujuan para guru untuk memperoleh gelar sarjana. Banyak yang pergi ke “universitas” selama beberapa bulan mendapatkan gelar sarjana segera. Ini sangat mengkhawatirkan. Pendek kata, PSKGJ hadir tidak hanya untuk “lulus” guru SD, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan yang perlu dimiliki guru.
PSKGJ Sekarang
PSKGJ merupakan salah satu jawaban untuk meningkatkan kualitas guru. Namun karena implementasinya yang menyeluruh di Sumut, biaya yang harus ditanggung Pemprov sangat besar. Bayangkan bahwa pemerintah negara bagian harus membayar uang sekolah untuk lebih dari 12.000 siswa di seluruh Sumatera Utara. Anggaran negara dikatakan mencapai ratusan miliar setiap tahun.
Unimed mengimplementasikan program ini tidak terlalu merepotkan. Menyelenggarakan perkuliahan serentak di 30 kabupaten/kota di Sumut bukanlah tugas yang mudah. Jarak yang jauh dan waktu yang terbatas menjadi kendala, sehingga dibutuhkan banyak guru, perjalanan yang sehat dan jarak jauh, serta biaya transportasi yang tidak murah.
Selain itu, guru menghadapi tantangan di bidang yang sulit. Di beberapa daerah, sebagian besar siswa kami beragama Kristen, jadi kami tidak dapat memberikan kuliah pada hari Minggu pagi. Guru juga menghadapi berbagai situasi siswa dalam hal kepribadian, perilaku, kebiasaan, tingkat usia, dan kecerdasan. Namun semua kendala tersebut dapat diatasi bersama-sama. Buktinya program ini sudah berjalan selama empat semester.
Lalu bagaimana dengan PSKGJ Unimed? Saat ini, PSKGJ seperti “kematian yang dijeda”. Perkuliahan akan berakhir dari Oktober 2010 hingga Mei 2011, atau selama delapan bulan. Pasalnya, anggaran untuk APBD Sumut tidak terealisasi pada tahun anggaran 2011.
Terjadi kesimpangsiuran informasi, padahal anggaran untuk program ini sudah ada di APBDDIPA negara. Namun, anggaran PSKGJ Unimed sudah ditukar dengan anggaran Universitas Terbuka (UT). Ini sangat mengecewakan, tetapi bagaimana Anda bisa berdagang dengan anggaran sebesar itu?
Penulis mahasiswa PSKGJ Unimed sangat kecewa, yang mungkin mengindikasikan bahwa sektor pendidikan tidak ditanggapi secara serius oleh pemerintah. Selama PSKGJ berjalan, kegagalan akan selalu datang dari anggaran pemerintah negara bagian, tetapi ini selalu tertinggal. Akibatnya, setiap semester perkuliahan adalah libur panjang. Anggaran selalu tertinggal dan bahkan salah sasaran, seolah-olah program ini tidak penting.
Bayangkan program ini sudah down selama 8 bulan. Tidak jelas ke mana harus pergi atau apakah akan melanjutkan. Jika program ini tidak dilanjutkan, jelas yang merugi adalah semua pihak, termasuk pemerintah, Unimed, mahasiswa, dan khususnya pendidikan di Sumut.
Oleh karena itu, Pemprov berharap anggaran PSKGJ segera direalisasikan dengan penuh kehati-hatian. Program ini diikuti oleh lebih dari 12.000 guru SD se-Sumatera Utara, dengan harapan dan impian di sini.