Pemahaman Mengenai Tipologi Model Bisnis
Tipologi model bisnis adalah kategorisasi atau pengelompokan cara atau metode yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Perusahaan menggunakan metode ini untuk menghasilkan pendapatan dengan menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Kriterianya dapat dibedakan berdasarkan cara menghasilkan pendapatan, cara menjual produk atau jasa, atau cara mengelola bisnis.
Ada banyak jenis model bisnis yang dapat dikenali, di antaranya adalah :
1. Model bisnis B2B (business-to-business)
2. Model bisnis B2C (business-to-consumer)
3. Model bisnis multilevel marketing
4. Model bisnis dropshipping
5. Model bisnis freemium
6. Model bisnis abonemen
7. Model bisnis pay-per-use
8. Model bisnis susu payung
9. Model bisnis crowdsourcing
10.Model bisnis berbasis komunitas
11. Model bisnis berbasis susunan.
Setiap model bisnis memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Perusahaan harus mempertimbangkan model bisnis yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan bisnisnya.
Model Bisnis Tradisional
Model bisnis dengan menggunakan cara tradisional untuk menjalankan bisnis. Biasanya melibatkan membuka toko atau warung, menjual produk atau jasa kepada pelanggan secara langsung. Dan menggunakan metode penjualan yang sudah terbiasa seperti pemasaran tradisional, promosi, dan iklan.
Membutuhkan modal yang besar, terutama untuk membeli tempat usaha dan peralatan yang dipelukan adalah hal yang cukup penting jika ingin menerapkan metode ini.
Keuntungan model ini mampu untuk menjangkau pelanggan secara langsung, membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan.
Model Bisnis Online
Model bisnis online adalah cara untuk menjalankan bisnis melalui internet. Ini bisa melibatkan membuka toko online, menjual produk atau jasa melalui platform e-commerce, atau menjalankan bisnis melalui media sosial. Marketplace sebutan yang populer dalam model bisnis ini.
Keuntungan dari model ini adalah biaya yang lebih rendah karena tidak perlu membeli tempat usaha atau peralatan yang mahal. Suatu perusahaan atau toko mampu menjangkau pelanggan di seluruh dunia.
Namun, model bisnis ini juga memiliki beberapa tantangan, seperti kompetisi yang tinggi dan perlu memahami cara mengelola bisnis secara online.
Model Bisnis Franchise
Model bisnis franchise adalah cara untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan merek atau nama bisnis yang sudah terkenal. Franchisor adalah seseorang atau perusahaan yang memberikan hak kepada seseorang atau perusahaan lain yang disebut franchisee untuk menggunakan merek atau nama bisnisnya.
Ada keuntungan yang didapatkan jika menerapkan model bisnis ini yaitu bisa menggunakan merek atau nama bisnis yang sudah terkenal. Selain itu, bisa mendapatkan bantuan dari franchisor dalam mengelola bisnis. Kekurangannya ialah biaya yang cukup tinggi untuk membeli hak franchise dan harus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh franchisor. Contoh perusahaan : McDonald’s.
Model Bisnis MLM (Multi-Level Marketing)
Model bisnis MLM adalah cara untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan jaringan pemasaran bertingkat. Seseorang atau perusahaan yang disebut upline akan memberikan produk atau jasa kepada seseorang atau perusahaan lain yang disebut downline. Downline tersebut akan memasarkan produk atau jasa tersebut kepada orang lain. Upline akan mendapatkan komisi dari penjualan yang dilakukan oleh downline.
Downline yang berhasil menjual produk atau jasa kepada orang lain juga akan mendapatkan komisi. Ada keuntungan yang diperoleh dalam menjalakan metode ini, seperti biaya yang relatif rendah untuk memulai bisnis dan kemampuan untuk mendapatkan pendapatan pasif dari komisi yang dihasilkan oleh downline. Namun, model ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti kompetisi yang tinggi dan risiko tidak mendapatkan pendapatan yang diharapkan karena tidak mampu menjual produk atau jasa kepada orang lain.
Model Bisnis Dropshipping
Model bisnis dropshipping adalah cara untuk menjalankan bisnis dengan menjual produk kepada pelanggan tanpa harus memiliki stok produk tersebut. Dalam model ini, seseorang atau perusahaan yang disebut dropshipper akan memasarkan produk kepada pelanggan, dan setelah pelanggan memesan produk tersebut, dropshipper akan mengirim pesanan kepada pemasok yang akan mengirim produk tersebut langsung ke pelanggan. Model bisnis ini memiliki beberapa keuntungan, seperti biaya yang rendah karena tidak perlu membeli stok produk, dan kemampuan untuk menawarkan produk dari berbagai pemasok tanpa harus memiliki stok produk tersebut. Namun, model ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti risiko terlambatnya pengiriman produk ke pelanggan dan tidak dapat mengontrol kualitas produk yang dikirim oleh pemasok.
Model Bisnis Premium
Model bisnis premium adalah cara untuk menjalankan bisnis dengan menyediakan produk atau jasa secara gratis kepada pelanggan, namun juga menawarkan fitur tambahan atau layanan premium yang hanya dapat diakses dengan membayar sejumlah uang. Anda pasti tidak asing dengan perusahaan yang menyediakan layanan internet, seperti aplikasi, game, atau situs web, perusahaan merekalah yang menerapkan model bisnis ini.
Keuntungan yang dirasakan saat menerapkan model bisnis adalah kemampuan untuk menarik pelanggan dengan menyediakan produk atau jasa secara gratis, dan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan dari fitur atau layanan premium yang ditawarkan.
Tidak hanya keuntungan saja yang diperoleh, ada kekurangan yang harus dipertimbangkan untuk menggunakan model bisnis ini, seperti : perlu memikirkan cara untuk menarik pelanggan untuk membayar fitur atau layanan premium yang ditawarkan, dan risiko pelanggan tidak tertarik untuk membayar fitur atau layanan premium yang ditawarkan.
Model Bisnis Abonemen
Model bisnis abonemen adalah cara untuk menjalankan bisnis dengan menawarkan produk atau jasa kepada pelanggan dengan cara membayar sejumlah uang secara teratur, biasanya setiap bulan. Biasanya, perusahaan penyedia layanan internet, seperti layanan streaming, layanan keamanan rumah, atau layanan kebugaran yang menggunakan model bisnis ini.
Keuntungan yang diperoleh seperti kemampuan untuk menghasilkan pendapatan yang teratur dari pelanggan yang terdaftar dalam abonemen, dan kemampuan untuk memberikan layanan yang lebih terus menerus kepada pelanggan.
Namun, model ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti perlu memikirkan cara untuk menarik pelanggan untuk terus membayar abonemen yang ditawarkan, dan risiko pelanggan tidak tertarik untuk terus membayar abonemen yang ditawarkan.
Model Bisnis Pay-Per-Use
Adalah cara untuk menjalankan bisnis dengan menawarkan produk atau jasa kepada pelanggan dengan cara membayar sejumlah uang setiap kali produk atau jasa tersebut digunakan. Model ini sering digunakan oleh perusahaan yang menyediakan layanan transportasi, seperti aplikasi ride-hailing atau layanan sewa mobil.
Metode bisnis ini memiliki beberapa keuntungan, seperti kemampuan untuk menghasilkan pendapatan sesuai dengan jumlah penggunaan produk atau jasa yang terjadi, dan kemampuan untuk memberikan layanan yang lebih fleksibel kepada pelanggan. Namun, model ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti perlu memikirkan cara untuk menarik pelanggan untuk terus menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, dan risiko pelanggan tidak tertarik untuk terus menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Model Bisnis Susu Payung
Artinya perusahaan menawarkan produk atau jasa kepada pelanggan dengan cara membayar sejumlah uang sekali, namun memberikan garansi atau jaminan kepada pelanggan bahwa produk atau jasa tersebut akan terus disediakan atau digunakan selama jangka waktu yang telah ditentukan.
Perusahaan penyedia layanan jasa, seperti layanan kebersihan atau layanan perawatan mobil sering menerapkan model ini. Keuntungannya yaitu mampu untuk menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari sekali pembayaran, dan kemampuan untuk memberikan jaminan kepada pelanggan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan akan terus tersedia atau digunakan.
Kekurangan: perlu mencari strategi untuk menarik pelanggan supaya membayar sejumlah uang sekali, dan pelanggan sudah tidak tertarik untuk terus menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan setelah jangka waktu yang telah ditentukan.
Model Bisnis Crowdsourcing
Model bisnis ini digunakan untuk menjalankan bisnis dengan mengumpulkan sumber daya, ide, atau solusi dari sejumlah orang atau perusahaan yang disebut crowd. Contoh perusahaannya adalah yang menyediakan layanan desain, teknologi, atau inovasi. Orang di dalam crowd memanfaatkan kemampuan dan keahlian mereka untuk menyelesaikan proyek atau menciptakan solusi baru.
Model bisnis ini memiliki keuntungan, seperti kemampuan untuk mengumpulkan sumber daya yang lebih luas dan bervariasi. Juga kemampuan untuk menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan efektif.
Kekurangan : harus memikirkan cara untuk menarik crowd yang terlibat dalam proyek atau inisiatif yang ditawarkan, dan risiko tidak dapat mengontrol kualitas atau keandalan solusi yang dihasilkan oleh crowd.
Model Bisnis Berbasis Komunitas
Model bisnis berbasis komunitas adalah cara untuk menjalankan bisnis dengan memfokuskan pada kebutuhan dan keinginan dari sebuah komunitas tertentu. Perusahaan berusaha membangun hubungan baik dengan anggota komunitas dan menciptakan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan komunitas tersebut.
Perusahaan penyedia produk atau jasa yang berhubungan dengan gaya hidup, kebiasaan, atau minat khusus yang menerapkan model bisnis. Contohnya produk makanan atau minuman tertentu dengan gaya hidup sehat, atau layanan perjalanan yang sesuai keinginan komunitas backpacker.
Keuntungan model ini adalah mampu menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan komunitas. Dan kemampuan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan anggota komunitas.
Kekurangannya perlu memikirkan cara untuk menarik dan mempertahankan anggota komunitas yang terlibat dalam bisnis. Dalam artian, tidak dapat menjangkau pasar yang lebih luas di luar komunitas yang ditargetkan.
Model Bisnis Berbasis Susunan
Perusahaan yang menggunakan model ini akan menawarkan produk atau jasa dengan harga yang berbeda untuk setiap tingkatan atau tipe yang ditawarkan. Sehingga, pelanggan dapat memilih tingkatan atau tipe yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialnya.
Perusahaan penyedia layanan telekomunikasi, layanan keanggotaan, atau layanan perjalanan sering menggunakan model bisnis ini. Perusahaan memanfaatkan model ini untuk menarik pelanggan dengan menawarkan paket atau opsi yang lebih lengkap dengan harga yang berbeda.
Model bisnis ini memiliki beberapa keuntungan, seperti kemampuan untuk menarik pelanggan dengan menawarkan pilihan yang beragam dan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, bisa menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dari pelanggan yang memilih tingkatan atau tipe yang lebih mahal.
Perusahaan perlu memikirkan cara untuk mengelola susunan yang kompleks. Dan harus memahami kebutuhan pelanggan yang berbeda di setiap tingkatan atau tipe. Risiko lainnya adalah pelanggan bisa merasa kecewa dengan tingkatan atau tipe yang dipilihnya.