8 Tips Agar Aki Sepeda Motor Lebih Tahan Lama
Baterai merupakan salah satu komponen motor yang memegang peranan penting dalam penggunaannya. Baterai tidak hanya menjadi kunci utama untuk menghidupkan starter sepeda motor, tetapi juga menggerakkan komponen kelistrikan lainnya seperti lampu depan, lampu rambu dan lampu indikator lainnya.
Oleh karena itu, baterai harus dirawat agar tidak mudah basah (mati). Bayangkan jika baterai sepeda motor Anda habis, lampu pada sepeda motor Anda tidak akan berfungsi dengan baik dan mungkin sulit untuk dikendarai. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda agar aki sepeda motor Anda tidak mudah jatuh.
Pada dasarnya, baterai dibagi menjadi dua bagian.
1. Aki Basah Aki ini disebut aki basah karena mengandung cairan berupa asam sulfat (H2SO4). Selain itu, jenis baterai ini memerlukan perawatan rutin karena cairan dalam baterai harus dijaga di atas batas dan diminimalkan untuk memaksimalkan aliran arus dan mencegah kerusakan.
2. Baterai Kering Baterai ini mengandung gel sebagai pengganti elektrolit. Gel ini tahan terhadap penguapan, bahkan jika menguap, sisa uap buang akan masuk kembali ke casing baterai, sehingga tidak perlu proses pengisian ulang seperti baterai basah. Oleh karena itu, baterai ini dikatakan bebas perawatan dan tahan lama.
Berikut adalah beberapa tips untuk merawat sepeda motor Anda.
1. Hati-hati saat menggunakan aksesoris sepeda
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah bagaimana menggunakan sepeda Anda sendiri. Hindari penggunaan aksesoris yang berlebihan pada sepeda Anda, terutama yang menggunakan energi listrik. Contohnya antara lain menambahkan lampu lain sebagai penghias, merakit perlengkapan audio, atau mengganti jenis klakson sepeda motor di luar batas yang direkomendasikan.
Hal-hal sederhana ini justru menguras baterai lebih cepat dan memperpendek umurnya.
2. Jika Anda kesulitan menstarter sepeda, jangan paksa starter elektrik menyala.
Gunakan starter manual (engkol) sebagai gantinya. Starter listrik bertenaga baterai tidak hanya mempermudah proses starting motor, tetapi juga digunakan dalam keadaan darurat seperti kematian mendadak motor di jalan raya.
3. Nyalakan sepeda Anda setidaknya selama 15 menit setiap hari
Di dalam baterai terdapat dua pelat yang terbuat dari timbal kalsium (PbCa), masing-masing dengan elektroda negatif dan elektroda positif. Dengan bantuan Kiplock (sejenis jembatan dioda) yang mensuplai arus ke baterai, pelat ini bereaksi dengan larutan asam sulfat untuk mensuplai energi listrik ke komponen listrik lainnya.
Seiring waktu, sel-sel dalam baterai mati (kering). Oleh karena itu, untuk mencegahnya, sebaiknya motor dihidupkan (dipanaskan) minimal 15 menit setiap hari.
Selalu gunakan starter manual untuk menstarter motor dan jangan memaksakan penggunaan starter elektrik jika sulit untuk menstarter motor.
4. Saat hendak mematikan sepeda motor, pastikan untuk mematikan komponen kelistrikan lainnya seperti lampu depan dan lampu tanda.
Hal ini untuk mencegah konsumsi baterai yang diperlukan (beban baterai) menjadi terlalu tinggi saat motor dihidupkan ulang.
Menggunakan komponen kelistrikan motor secara bersamaan saat motor hidup hanya akan membuat tegangan motor tidak stabil.
5. Selalu periksa level cairan di baterai
Jangan melebihi batas atas dan bawah yang ditentukan. Jika sudah mendekati batas bawah, segera tambahkan cairan H2O (air suling) ke baterai sampai mendekati batas atas.
Cairan dalam baterai adalah asam sulfat (H2SO4), tetapi untuk menjaga keasaman (pH) cairan dalam baterai, selalu gunakan H2O (air suling) dalam proses pengisian ulang baterai.
6. Periksa status kedua terminal baterai
Jika perlu, kencangkan baut pada terminal sambungan dan periksa sambungan atau katup terminal baterai dari kebocoran.
Kebocoran baterai sangat berbahaya bagi motor dan keselamatan. Secara khusus, sifat asam sulfat (H2SO4), yang menimbulkan korosi (mengkorosi) logam dan membuatnya mudah terbakar, sangat berbahaya. Selain itu, sambungan baterai yang kendor dapat menyebabkan munculnya sisik putih yang menghalangi aliran listrik ke baterai.
Jika Anda menemukan kulit putih pada pemeriksaan, segera cuci dengan air panas dan bersihkan dengan sikat kawat. Jika diinginkan, dengan bantuan cairan WD40, Anda juga dapat mengatasi timbangan yang sulit dibersihkan secara manual.
7. Periksa status Kiprok yang menarik arus ke baterai
Komponen ini berperan sebagai pengatur daya baterai, terutama pada saat fase charging. Jika ada tanda-tanda lampu motor meredup atau tidak stabil, bisa jadi karena Kiplock yang mulai rusak dan harus segera diganti.
8. Periksa baterai apakah ada kebocoran